Tuesday 9 July 2019

Rupiah Melemah Menjadi Rp14.130 per Dolar AS Menanti Sikap The Fed

Rupiah Melemah Menjadi Rp14.130 per Dolar AS Menanti Sikap The Fed
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.130 per dolar AS (AS) pada perdagangan pasar spot Selasa (9/7) sore. Angka itu melemah 0,16 persen dibandingkan dengan penutupan Senin (8/7), yaitu Rp14.108 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Spot Dollar Spot (JISDOR) menempatkan rupiah di Rp14.129 per dolar AS atau menguat dibandingkan kemarin di Rp14.147 per dolar AS. Hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.109 menjadi Rp14.135 per dolar AS.

Hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand melemah 0,02 persen, peso Filipina melemah 0,07 persen, yuan Tiongkok turun 0,08 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,1 persen.

Rupiah Melemah Menjadi Rp14.130 per Dolar AS Menanti Sikap The Fed


Kemudian, dolar Hong Kong melemah 0,15 persen, dolar Singapura melemah 0,18 persen, dan yen Jepang melemah 0,17 persen terhadap dolar AS. Sementara itu, hanya rupee India dan Korea Selatan yang menguat terhadap dolar AS masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,11 persen.


Di sisi lain, mata uang negara maju juga melemah terhadap dolar AS. Euro melemah 0,15 persen, pound Inggris melemah 0,43 persen, dan dolar Australia turun 0,56 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan para pelaku pasar sedang bersiap untuk menunggu pernyataan yang diumumkan oleh Gubernur Fed Jerome Powell sebelum kongres AS Rabu. Pernyataan ini ditunggu sehingga pasar dapat mengetahui sikap kebijakan moneter Fed.

Dalam data yang dirilis Jumat lalu, data ketenagakerjaan AS meningkat dari 72.000 pekerjaan baru pada Mei menjadi 224.000 pekerjaan pada Juni. Ini menghapus harapan para pelaku pasar bahwa Fed dapat memangkas suku bunga acuan sebesar 50 persen akhir bulan ini.

Nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen optimisme pada pertumbuhan ekonomi domestik yang menurun. BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini sekitar kisaran yang sama seperti pada kuartal pertama, yaitu 5,07 hingga 5,1 persen.

"Optimisme konsumen tentang kondisi ekonomi Indonesia juga menurun pada Juni 2019. Ini ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen Juni (IKK) yang hanya 126,4, turun 1,8 poin dari bulan sebelumnya," kata Ibrahim, Selasa (9/7).
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Support