Thursday 30 May 2019

Luhut Binsar Panjaitan Ajak Jepang Buat 'Joint Venture' Untuk Proyek Patimban

Luhut Binsar Panjaitan Ajak Jepang Buat 'Joint Venture' Untuk Proyek Patimban
Menteri Koordinator Kelautan Luhut Binsar Pandjaitan mendukung Jepang untuk meningkatkan Level Konten Domestik (TKDN) di dua proyek investasi bekerja sama dengan Indonesia, yaitu Pelabuhan Patimban dan Kereta Cepat-Jakarta-Surabaya.

Luhut mengatakan bahwa dia meminta kompilasi ini dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hiroshige Seko pada hari Rabu (29/5) kemarin. Menurutnya, keinginan ini disampaikan agar industri komponen Indonesia bisa meregang. Sapaan itu, lanjutnya, disetujui oleh Jepang.

Luhut Binsar Panjaitan Ajak Jepang Buat 'Joint Venture' Untuk Proyek Patimban


Bahkan, ia berharap bahwa penggunaan produksi komponen dalam negeri juga dapat dilakukan dengan menarik perusahaan Jepang untuk membangun usaha patungan. Skema bisnis terkait, lanjut Luhut, telah berhasil dilaksanakan oleh PT PAL di Surabaya.

"Kami ingin industri kami membuat teknologi transfer, dan itu disetujui oleh mereka," jelas Luhut, Kamis 30-05-2019.

Untuk Pelabuhan Patimban, Luhut mengatakan penggunaan TKDN di sana sudah mencapai 69 persen dari target. Hanya, dia ingin menyebutkan, target menggunakan TKDN dalam pembangunan.

"Suka pipa. Masih banyak orang Indonesia yang menyetujui pipa, padahal Indonesia punya banyak pabrik pipa. Saya lihat semua setuju, dan kami akan membahas detailnya," jelasnya.

Sementara itu, ruang untuk meningkatkan TKDN dalam proyek kereta api cepat-Jakarta-Surabaya juga masih luas. Namun, saat ini Indonesia dan Jepang masih belum menentukan jenis rel yang akan digunakan dalam proyek tersebut.

Lihat, ada dua opsi pengembangan di kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Pertama, ada jalur rel yang ada dengan pengukur sempit track tunggal dengan lebar 1.067 mm. Sementara itu, opsi kedua adalah teknologi standar pengukur, yang merupakan rel dengan ukuran 1.435 milimeter (mm).

"Masalahnya adalah, jika digunakan sesempit seperti sekarang, hampir tidak ada yang menggunakan teknologi itu di dunia. Tetapi jika kita mengubahnya ke ukuran standar, biayanya agak lebih tinggi daripada sempit. Tapi, saya pikir itu perlu lebih banyak waktu, kita cerna dulu, "katanya.

Sekadar informasi, Pelabuhan Patimban dan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya adalah proyek kerja sama antara Indonesia dan Jepang melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA).

Namun, menggunakan konten penting untuk proyek tersebut telah ditinjau oleh pemerintah tahun lalu. Ini terjadi karena pembengkakan defisit perdagangan Indonesia yang kehilangan defisit transaksi Indonesia. Data dari Bank Indonesia menyatakan bahwa defisit neraca berjalan Indonesia mencapai 2,98 persen dari produk domestik bruto (PDB) sepanjang 2018, atau memburuk dibandingkan dengan 2017 sebesar 1,6 persen dari PDB.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Support