Monday 10 June 2019

Harga Gabah Di Bulan Mei 2019 Masih Turun, Daya Beli Petani Tergerus

Harga Gabah Di Bulan Mei 2019 Masih Turun, Daya Beli Petani Tergerus
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gandum kering panen (GKP) pada Mei 2019 sebesar Rp4.356 per kilogram (Kg), atau masih turun 0,02 persen secara bulanan dari semula Rp4.357 per kg. Secara tahunan, GKP Mei 2019 juga turun 4,36 persen.

"Setelah mengalami panen panjang hingga April 2019, stoknya masih besar sehingga harga gabah sudah turun meski tipis," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Kamis (2/5).

Berdasarkan pemantauan di 33 provinsi, harga bulanan Gabah Kering (GKG) pada Mei 2019 naik 0,88 persen dari Rp. 5.127 per kg hingga Rp. 5.172 per kg. Namun, secara tahunan GKG turun 1,8 persen.

Harga Gabah Di Bulan Mei 2019 Masih Turun, Daya Beli Petani Tergerus

Di level pabrik, GKP bulanan turun tipis 0,01 persen menjadi Rp4,445 per kg. Sebaliknya, GKG naik 1,47 persen menjadi Rp5.298 per kg.

Pada basis tahunan, baik GKP dan GKG di tingkat penggilingan masing-masing masih miring di 4,23 persen dan 1,4 persen.

Ketika harga gabah kering menurun, harga sebagian besar jenis beras di tingkat pabrik juga merosot. Secara bulanan, harga beras kualitas menengah turun 0,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp. 9.143 per kg. Kemudian, harga beras premium turun 0,52 persen menjadi Rp9.462 per kg. Sementara itu, harga beras kualitas rendah naik 0,19 persen menjadi Rp8.953 per kg.

Namun, harga ketiga jenis beras itu lebih murah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Beras kualitas rendah, misalnya, turun 0,54 persen, sedang minus 0,52 persen dan premi negatif 0,65 persen.

Penurunan sebagian besar harga biji-bijian dan beras menyebabkan Nilai Tukar Petani (NTP) tanaman pangan turun 0,55 persen setiap bulan menjadi 103,46. Kondisi ini berbanding terbalik dengan NTP Mei 2019 yang secara umum masih naik 0,38 persen menjadi 102,61 karena peningkatan sektor hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan.

Sebagai catatan, NTP adalah indeks perbandingan harga yang diterima dan biaya yang dibayarkan oleh petani. Artinya, jika NTP tanaman pangan menurun, daya beli petani miring.

"NTP tanaman pangan masih menurun karena indeks harga yang diterima petani menurun karena harga gabah masih turun," katanya.

Di tingkat konsumen, harga beras, baik grosir maupun eceran, masing-masing turun minus 0,09 persen dan minus 0,45 persen. Akibatnya, harga beras bulan lalu berkontribusi minus 0,02 terhadap inflasi Mei 2019 yang mencapai 0,68 persen.

"Di satu sisi kita harus berpikir tentang bagaimana harga panen tidak akan turun tetapi tetap terjangkau bagi konsumen. Bagaimana menemukan kebijakan yang seimbang untuk menguntungkan kedua belah pihak bukanlah hal yang mudah," katanya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Support